Saturday, February 19, 2011

Dingin Berdarah Pembunuh

"hei, penakluk mimpi
disini masih banyak bantal bakal kau tiduri
setia menanti rayuan sepi yang tak pernah pergi
dari pergaulan malam yang tak berselimut lagi"

lihatlah kawan,
di bawah jembatan manusia telah berpesta dengan maut
tapi mereka raut di wajah yang sembraut;
semua keadilan yang telah dahulu ke kuburan
sebelum pengajian dialunkan suara menyakitkan

hahaha...
aku ingin sekali mendengarnya di antara nyanyian gagak
ditambah kepakan pilu yang menghitam di atas kepala
"sampai kapan kau akan berlagak?
karena disini dingin berdarah pembunuh bermain
dengan ayunan ngilu dibawa angin"

"hei penakluk mimpi
disini banyak selimut bakal kau renggut
dari mata sayu yang belum makan sejak pagi
dari dagu yang tak sanggup menghapus janggut"

dan kau malah memperbaiki tempat duduk

salo,010 000 010 010 000 001 001

0 comments:

Post a Comment