Seperti hijau itu, aku dengarkan ada nafas yang menopan di
sana
Melambaikan kepalan batu pada kebekuan dingin
Aku tersesat dalam gemuruhnya, kawan
Apakah di sana juga ada keteguhan yang sempat terselip di
wajah sejarah
Karena aku tak tahan lagi menulis kisah badai menghilang di
tangan kita
Lalu, aku temukan kepulan keperkasaan di tiap jengkal
hitamnya
Berkibar menyongsong angin, sisakan lautan tak berombak
Lihatlah, elang-elang itu terbang rendah di atasnya
Seperti membisikkan legenda yang berdesir pada air
Maka biarkanlah mereka sebut aku sang hijau hitam
Karena laut tak asin menggenang di dadaku
Karena sepohon cemara rimbun di tanganku
Untuk sebongkah tanah yang pernah kita sebut bangsa
Imrizal pratama
6 juli 2012
0 comments:
Post a Comment