Wednesday, April 29, 2015

CATATAN OMBAK


bahkan kau telah merimba, semraut akar di mata
benarkah laut sisakan ombak di tepian catatan yang kering
atau badai menitipkan bekas pelayaran untuknya
sudahlah, berhentilah mempuisikan hujan saat remang menyerang
karena kau akan menulis mentari  terbenam. kelam
namun kau terus menanyai karang
tentang legenda asal muasal pasir
tentang deburan yang tak mau berhenti tampari keteguhan
seperti mengulum mantera dari gigil malam yang sering membekaskan ngilu
di kilapnya bibir sunyi yang dari tadi meminta keadilan
benarkah laut sisakan ombak di tepian catatan yang kering
atau badai menitipkan bekas pelayaran padanya
karena kali ini tulisanku menggelembung di dayungan
dan semakin jelas bekas rangkakan sampan mimpi
tentang sekumpulan pucuk kelapa yang lapar pada bacaan
tentang segenggam ruput laut yang baertanya pada dosen;
apakah setelah ini kami juga diwisuda dari negeri ini?

Gonjoang Sambilan, 1001

0 comments:

Post a Comment