Saturday, June 9, 2012

Epos yang erosi

Jika kau bertanya tentang awal. Inilah dia,
ketika kau mulai membaca desiran angin
Di puncak merapi dikubur dingin
Apakah yang dapatkan kau?
Edelwis yang tersangkut dalam sekat kesukuan
Atau pepasir yang menyatu bebatu lalu membukit
Di sinilah maharani melepas lunar, kawan
Bila kau tahu tentang perjalanan, apakah ia?
Lelah yang kau usir agar purnama lahir di bibir lain
Hingga gigil pun minggat dari gubuknya, terjengkang ke dalam jurang
Dan tanah berubah menjadi awan, lihatlah ada pelangi di bawah telapak kaki kita
Pernah peristiwa ini ditulis dalam kitab kejadian masa lalu
Persis tentu tidak, inilah epos dua tangan itu
Yang acap kali disangkutpautkan dengan hujan

Barangkali kau akan bercerita tentang kepulangan
Apakah langit masih biru saat itu
Temani epos panjangmu tentang dua tangan itu
Atau epos itu telah dicuri oleh erosi
Karena ia seringkali dipersalahkan saat hujan mendera api unggun kita
Namun, ku tak pernah mengumpati jalan, kucuran peluh itu
Aku hanya ingin epos itu tetap ada, untuk langit itu




Imrizal pratama
Gonjoang sambilan
101,Y 1010

0 comments:

Post a Comment